Apakah itu Penting?

 "Apakah kamu mencintaiku?" Dia bertanya.

Malam menjadi begitu dingin, tak dapat aku lihat

bintang-bintang bertebaran di atas sana

Memberikan ribuan kata yang bisa diucapkan

"Apakah itu penting?" Aku ikut bertanya.

Dia tak menjawabku, seperti mencoba melihat

apa yang sebenarnya menjadi jawaban dari mataku.


Hari berlalu begitu saja. Kita masih seperti orang

yang tak begitu mengenal satu sama lain. Asing.

"Aku mencintaimu" Begitu dia tiba-tiba datang

dan mengatakannya padaku.

Sekali lagi, aku tidak tahu harus menjawab kalimat itu

dengan apa, dan aku tak ingin berbohong.

Aku tak akan mengatakan sesuatu yang tak kurasakan.


"Apakah kamu mau menikahiku nanti?" Dia bertanya lagi.

"Apakah itu penting?" Tanyaku sekali lagi.

"Jawabannya hanya ya atau tidak." Tuntutnya.

"Ya." Jawabku. Bukan masalah bagiku.

Aku tak pernah membayangkan ada orang yang duduk

diteras rumahku, meminum teh, membaca buku,

sambil menungguku pulang. Aku tak pernah membayangkan

ada anak-anak kecil yang berlarian di pekerangan rumahku.


Bayangan-bayangan itu begitu jauh. Seperti bintang yang

tak lagi terlihat karena banyaknya lampu di kota.

Bintang tak akan bisa bersinar jika langitnya ungu.

Dia hanya akan bisa begitu gemerlap karena gelap.

Dia sendiri yang tiba-tiba ragu, "apakah kamu mencintaiku?"

"Aku tidak tahu. Aku tak merasa itu menjadi masalah."

"Lalu kamu mau menikahiku, tapi tidak mencintaiku?"

Mengapa selalu berulang aku bertanya, "apakah itu penting?"

Komentar

Postingan Populer