"Apakah kamu mencintaiku?" Dia bertanya. Malam menjadi begitu dingin, tak dapat aku lihat bintang-bintang bertebaran di atas sana Memberikan ribuan kata yang bisa diucapkan "Apakah itu penting?" Aku ikut bertanya. Dia tak menjawabku, seperti mencoba melihat apa yang sebenarnya menjadi jawaban dari mataku. Hari berlalu begitu saja. Kita masih seperti orang yang tak begitu mengenal satu sama lain. Asing. "Aku mencintaimu" Begitu dia tiba-tiba datang dan mengatakannya padaku. Sekali lagi, aku tidak tahu harus menjawab kalimat itu dengan apa, dan aku tak ingin berbohong. Aku tak akan mengatakan sesuatu yang tak kurasakan. "Apakah kamu mau menikahiku nanti?" Dia bertanya lagi. "Apakah itu penting?" Tanyaku sekali lagi. "Jawabannya hanya ya atau tidak." Tuntutnya. "Ya." Jawabku. Bukan masalah bagiku. Aku tak pernah membayangkan ada orang yang duduk diteras rumahku, meminum teh, membaca buku, sambil menungguku pulang. Aku ...
Cari Blog Ini
Jagaddhita Pradana
Kita belajar untuk: Memanusiakan diri kita, dan memanusiakan manusia-manusia lainnya.
Postingan
Unggulan
Postingan Terbaru
Al-Masih: Putra Sang Perawan - Tasaro G.K.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kitab Omong Kosong - Seno Gumira Ajidarma
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Bumi Manusia - Pramoedya Ananta Toer
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
The Godfather - Mario Puzo
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Koala Kumal - Raditya Dika
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Mengapa Orang di Sosmed Lebih Suka Keributan?
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Dengarkanlah, Bung! Agar Kau Didengarkan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya